oleh

Pasca Gempa 5,2 M di Mamasa, Terjadi 46 Rentetan Gempa Swarm

Celebesta.com – MAMASA, Badan Mateorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat kembali diguncang gempa signifikan berkekuatan magnitudo update 5,2 pada hari Kamis, 22 Juli 2021 pagi dini hari sekira pukul 01.44 WITA.

Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat, Daryono menyatakan gempa dini hari tadi terletak pada koordinat 2,95° LS dan 119,37° BT tepatnya di darat pada jarak 6 km arah tenggara Kabupaten Mamasa dengan kedalaman 10 km dan menyebabkan setidaknya telah terjadi 46 kali rentetan gempa Swarm.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan sejak pukul 00.44 WIB pagi dinihari tadi hingga pukul 07.49 WIB, telah terjadi 46 kali aktivitas gempa swarm lanjutan dengan magnitudo terbesar M 4,4 dan terkecil M2,5,” jelas Daryono, Kamis (22/07/2021) melalui akun Facebooknya.

Lanjut Daryono, meningkatnya aktivitas swarm di Mamasa ini sudah termonitor oleh BMKG sejak awal Juli 2021. Sejak tanggal 5 Juli 2021 hingga Rabu siang 21 Juli 2021 BMKG sudah mencatat adanya aktivitas gempa swarm sebanyak 33 kali gempa. Untuk hari Rabu 21 Juni 2021 kemarin saja, BMKG sudah mencatat telah terjadi aktivitas gempa swarm sebanyak 27 kali gempa.

Daryono juga menyebut, fenomena gempa yang terjadi saat ini di Mamasa adalah aktivitas swarm yang merupakan rentetan aktivitas gempa dalam jumlah sangat banyak dengan magnitudo yang relatif kecil dan bergerombol membentuk klaster dalam dalam ruang dan waktu, tanpa ada gempa utama yang paling menonjol dengan magnitudo paling besar.

“Wilayah Mamasa sebelumnya pernah diguncang gempa swarm sejak tanggal 3 November 2018 hingga akhir Desember 2018. Saat itu BMKG mencatat aktivitas gempa swarm yang terjadi di Mamasa lebih dari 965 kali dengan gempa dirasakan terjadi sebanyak 290 kali,” ungkapnya.

Sementara itu hasil dari analisis BMKG, kata dia, menunjukkan mekanisme sumber gempa bahwa gempa tersebut terjadi akibat adanya aktivitas penyesaran dengan mekanisme kombinasi turun dan mendatar atau oblique normal fault.

“Guncangan gempa semalam dirasakan di Mamasa, Kaluku, Majene, dan Mamuju dalam skala intensitas III-IV MMI yang dirasakan cukup kuat oleh warga bahkan beberapa warga yang sudah tidur lelap menjadi terbangun akibat guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu dari Mamuju Tengah dilaporkan guncangan gempa ini juga dirasakan dalam skala intensitas II-III MMI, dimana getaran gempa dirasakan oleh warga seperti ada truk lewat,” sebut dia.

Ia melanjutkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa yang terjadi pada pagi dini hari tadi. (ISN)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan