PALU-Celebesta.com, Dewan Pimpinan Cabang, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kota Palu, Menggelar Nonton Bareng dan Diskusi Film The Indigenous, Sabtu (26/08/2023) Malam di Sekretariat Bersama GMNI Sulteng, Jalan Swadaya, Lorong BPPID, Kota Palu.
Film tersebut menceritakan tentang kehidupan dan tantangan masyarakat adat di Indonesia saat ini. seperti tuduhan sesat, syirik, sinkretik dan animisme.
Kemudian tekanan negara yang mengharuskan para penganut kepercayaan memilih salah satu agama yang diakui pemerintah.
Pemutaran Film ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus dan Organisasi Kepemudaan di Kota Palu.
Penonton dengan berbagai latar belakang juga memiliki perspektif yang berbeda menanggapi film tersebut.
Seperti Anom Wangsa, Ketua DPC GMNI Donggala, Saat dihubungi Celebesta.com, Senin (28/09/2023) mengatakan bahwa masyarakat adat adalah garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan budaya dan lingkungan hidup.
“Kita harus berterimakasih kepada Masyarakat adat karena sesungguhnya merekalah pejuang lingkungan hidup,” kata Anom.
Dalam diskusi itu juga kian menarik ketika membahas soal ritual-ritual yang dalam agama formal akan dipandang sebagai hal yang bertentangan.
Tetapi pada akhir diskusi, penonton menemukan satu titik temu bahwa Indonesia adalah bangsa yang multikultural, sebuah kenyataan yang harus diterima dalam kehidupan bernegara.
Kemudian, Wahyu Perdana Putra mantan Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako mengatakan bahwa negara terlalu mengurus hal- hal privat dan cenderung diskriminatif terhadap masyarakat adat.
“Tantangan masyarakat adat saat ini begitu besar sehingga dibutuhkan cara pandang yang lebih baik. Tradisi yang dianut masyarakat adat adalah bagian dari keragaman di Nusantara dan Kita tidak boleh anti-kemanusiaan,” ungkap Putra. (AS)
Komentar