Arman Seli
(Infokom AMAN Sulteng)
Bagi anak perempuan suku Kaili yang masih memegang teguh adat istiadat pasti melalui proses Nokeso. Tradisi ini dilakukan bagi anak-anak perempuan yang akan menginjak remaja dan dewasa.
Nokeso dilakukan bertujuan agar kelak jika bertumbuh dewasa (anak perempuan) akan menjadi orang yang baik memiliki etika dalam kehidupannya sehari-hari.
Hal yang menarik dari tradisi nokeso adalah Uwe Mpevati, sebuah kekuatan magis yang dilakukan oleh seorang tokoh adat yang di percaya mempunyai kemampuan spiritual mampu berkomunikasi penghuni kayangan dengan hal-hal tak kasat mata (viata).
Mengambil Uwe Mpevati dilakukan apabila anak perempuan yang nikeso dari turunan Vati Balia. Dalam proses ini juga harus melalui beberapa proses, yaitu Pertama, Nipoo Tolu Mbengi (di pingit selama tiga Malam). Kedua, Nolei Ompa (memotong ayam di tikar nasi). Ketiga, Nobalia selama tiga malam. Kemudian setelah itu proses Nangala (mengambil) Uwe Mpevati dilakukan.
Proses yang dilakukan sangat irasional tetapi benar-benar terjadi. Mengangkat bambu kosong yang berukuran kecil seperti melihat mata air (tidak terlihat kasat mata). Selanjutnya bambu yang diangkat kemudian di goyang dan terasa ada air di dalamnya.
Selanjutnya orang tua adat (totua) membasuh Uwe Mpevati (air) di kepala anak perempuan yang akan menjalani tradisi nokeso bertujuan agar kelak menjadi orang yang taat kepada kedua orang tuanya dan menjalani hidupnya dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku di tempat ia berada.
Hal ini membuktikan bahwa kemampuan totua untuk berkomunikasi dengan alam semesta. Bayangkan saja di bambu yang tidak memiliki isi apapun tiba-tiba ada air di dalamnya suatu dan itu mempunyai kekuatan yang luar biasa.
Setelah mengambil Uwe Mpevati maka ada proses mengelilingi rumah selama tujuh kali dengan iringan gendang (gimba). Toniasa atau anak perempuan yang nikeso akan di gendong menggunakan sarung oleh perempuan dewasa yang memiliki adat (vati) yang sama.
Tradisi nokeso dilakukan dengan bermacam-macam cara sesuai dengan tradisi di keluarga. Ada yang mengelilingi rumah atau pohon bambu dan masih banyak hal-hal lain yang mungkin saja belum menjadi bagian dari tulisan ini.*
Komentar