oleh

Wilayah Adat Kamalisi Penyangga Lembah Palu

Celebesta.com – PALU, Dalam sebuah Talkshow di TVRI Sulteng bertajuk “Masyarakat Adat Kamalisi dan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam”, Rabu (22/01/2025).

Talkshow itu menghadirkan Nurlin Saputra dari AMAN Kamalisi, Wahyu Perdana Putra dari Celebes bergerak, dan Fauzen G. Kenimpole, Pegiat Masyarakat Adat.

Banyak hal penting dan menarik disampaikan oleh ketiga pembicara dan tentu bisa menjadi referensi bagi kita yang mendiami Kota Palu dan sekitarnya.

Termasuk juga soal bagaimana masyarakat adat Kamalisi dalam pengelolaan sumber daya alam yang sudah memiliki struktur ruang berdasarkan fungsi masing-masing.

“Kamalisi itu nama gunung yang ada di sebelah barat Kota Palu, orang Kamalisi itu adalah orang Kaili yang mendiami sekitar pegunungan tersebut (Da’a, Unde, inde) dan secara administratif masuk dalam wilayah Kota Palu, Sigi dan Donggala,” jelas Nurlin.

Pembahasan tambah menarik ketika Julius Efrain selaku pembawa acara menanyakan tentang apa saja yang ada di Kamalisi saat ini kepada nurlin.

“Tentu yang ada di Kamalisi itu adalah hutan kemudian sumber mata air. Kamalisi Peyangga jika dirusak maka akan berdampak pada Lembah Palu,” ungkap Nurlin.

Sementara itu, Fauzen G. Kenimpole banyak menyoroti soal kebijakan pemerintah yang tidak berpihak ke masyarakat adat.

“Kita tidak anti pembangunan, kita hanya memastikan bahwa hak masyarakat adat tidak terabaikan dalam agenda-agenda pemerintah”, kata Zen sapaan akrabnya.

Menurut dia, kerusakan wilayah adat kerapkali disebabkan oleh kerakusan manusia itu sendiri.

“Satu orang yang rakus tidak akan merasa cukup dengan apa yang ada bumi”, kata Zen.

Dirinya juga menjelaskan bahwa masyarakat adat Kamalisi dalam pengelolaan sumber daya alam cukup arif dan bijak.

“Hutan (Pangale), bekas lahan yang pernah diolah (Ova), Lahan yang tidak bisa diolah (olo) adalah bukti bahwa struktur ruang masyarakat adat dalam pengelolaan hutan memang benar-benar di kelola berdasarkan kearifan lokal,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wahyu Perdana Putra, Direktur Celebes Bergerak mengungkapkan bahwa pihaknya mendorong pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

“Masyarakat adat, kelompok rentan, baik perempuan menjadi fokus kerja-kerja kami,” kata dia.

Sejauh ini menurut Putra, Celebes Bergerak juga banyak bekerja sama dengan AMAN Kamalisi terkait situasi yang terjadi di wilayah adat Kamalisi. (AS)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan