Celebesta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya mencabut peringatan potensi tsunami akibat gempa Magnitudo (M) 7,5 yang kemudian dimuktahirkan menjadi 7,4 yang terjadi di Laut Flores pukul 11.20 WITA siang ini.
Dalam konferensi pers dengan media, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa, sesuai dengan waktu SOP (Standar Operasional Prosedur) mengenai pencabutan peringatan tsunami yakni 2 jam setelah terjadinya gempa, maka potensi peringatan dini tsunami telah diakhiri.
“Untuk peringatan dini tsunami gempa M 7,5 sudah kami akhiri. Namun, potensi gempa susulan masih ada, jadi masyarakat yang akan kembali kerumah tetap waspada terhadap bangunan rumah yang retak. Dan jika ada gempa dengan ayunan cukup lama minimal 10 hitungan, tanpa menunggu sirine berbunyi masyarakat kami himbau segera menjauh dari tepi pantai,” jelas Kepala BMKG kepada awak media via meeting Zoom.
Dwikorita melanjutkan, hasil monitoring BMKG bahwa muka laut sementara di stasiun tide gauge Pantai Reo Flores milik BIG tampak ada catatan impuls gelombang setinggi 7cm. Kenaikan ini termasuk dalam kategori tsunami kecil yang tidak berdampak ke daratan.
“Kemudian, dengan memperhatikan meksnisme sumber yang berupa sesar geser maka gempa Laut Flores M 7,5 ini tidak dipicu Sesar Naik Flores (Flores Thrust),” lanjutnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Geofisika, Muhammad Sadly mengungkapkan, gempa susulan atau aftershock sampai saat ini sudah terjadi selama kurang lebih 20 kali.
“Dengan gempa susulan tertinggi M 6,8 dan terendah M 3,4,” ungkapnya.
Mengenai dampak dari gempa yang terjadi, BMKG belum mendapatkan laporan mengenai adanya korban jiwa. Namun, di wilayah Selayar, Sulsel terjadi kerusakan rumah dan bangunan.*(indra)
Komentar