PALU – Celebesta.com, Sejumlah umat Islam yang menggelar aksi di Depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (20/12/2019). Salah seorang massa aksi, Harun Nyak Itam Abu saat menyampaikan orasinya berterimakasih kepada Pihak Kepolisian yang mengawal aksi tersebut.
“Terimah kasih kepada Polisi menjaga kami yang radikal ini, kami punya pemahaman tentang radikal adalah sesuatu yang rasional. Radikal yang terdidik dan Konstitusional”, jelas dia saat orasi.
Akademisi Universitas Tadulako itu juga mengatakan, walaupun menurutnya dokter melarang untuk bersuara keras karena alasan kesehatan, demi saudara muslim di Uyghur China ia tetap berorasi.
“Sebenarnya saya dilarang dokter untuk bersuara keras tetapi demi suadara kita (Umat Islam) di Uigyur China saya rela berorasi”, katanya.
Ami Harun Sapaan akrabnya menambahkan bahwa kekerasan di Uyghur tidak pernah pelakunya disebut teroris, sementara kasus Poso selalu di sebut terorisme.
Ia menganggap jika pelakunya Islam dengan mudah tuduhan teroris, sementara jika yang lain tidak disebut teroris. Kemudian ia mempertegas dalam orasinya bahwa kedatangan mereka di Depan DPRD Sulteng karena berpikir radikal.
“Kami datang disini karena berpikir radikal. Radikal yang rasional bukan irasional”, pungkasnya. (AS)
Komentar