oleh

Mahasiswa Desak Kapolresta Palu Dicopot

Celebesta.com-PALU, Belum waktu lalu, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Palu melakukan aksi solidaritas mendukung Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60-70 Tahun 2024.

Aksi damai yang digelar Jumat (23/08/2024) digelar di Depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah itu, bertujuan mengawal keputusan MK tersebut berujung represif dari pihak kepolisian yang menyebabkan banyak korban di kalangan mahasiswa.

Diketahui, sejumlah mahasiswa Universitas Tadulako mengalami kekerasan hingga dilarikan ke rumah sakit.

Kekerasan itu terjadi tidak lepas dari instruksi arogan buta Kapolresta Palu.

Tindakan represif ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Cipayung Plus cabang Palu merespon dengan konsolidasi, Selasa (27/08/2024) bertempat Sekretariat PKC PMII Sulawesi Tengah.

Cipayung Plus menyatakan tuntutan mereka agar Kapolresta Palu dicopot dari jabatannya dan mendesak pelaku kekerasan dari oknum kepolisian diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Tindakan represif yang dilakukan bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab kepolisian untuk melindungi dan mengayomi masyarakat.

Jalal Arianza, Ketua LMND Kota Palu kepada celebesta.com mengatakan adanya anomali dalam tindakan yang dilakukan oleh kepolisian.

“Ketika tuntutan pencopotan Kapolresta Palu semakin gencar, justru muncul upaya untuk mengadakan pertemuan dengan beberapa organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus di sebuah kafe di Palu,” terang Jalal, Kamis(29/08/2024).

Tetapi secara tegas LMND Palu menolak undangan tersebut dengan alasan bahwa pertemuan ini sudah dikonsep oleh pihak kepolisian untuk meredam gerakan mahasiswa.

“Aliansi mahasiswa berjuang untuk keadilan dan kebenaran, bukan untuk diatur dalam skenario yang sudah dirancang pihak tertentu,” tegas Jalal.

Pihaknya menolak segala bentuk intimidasi dan manipulasi dan akan terus berjuang agar Kapolresta Palu dicopot dari jabatannya.

“Tugas polisi, melindungi dan mengayomi masyarakat bukan melakukan represif yang justru merugikan,” sambung Jalal.

Cipayung Plus dan berbagai elemen mahasiswa di Palu menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai tuntutan mereka terpenuhi.

Mereka berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan.

“Rencananya aliansi mahasiswa ini di Kota Palu akan menggelar aksi lanjutan dan mengundang seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dalam sebagai bentuk solidaritas melawan ketidakadilan,” pungkas Jalal.(AS)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan