Celebesta.com – PARIMO, Budidaya lebah madu di Desa Jono Kalora, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) dapat menghasilkan 20 botol madu asli sekali panen.
Budidaya lebah madu tersebut mempunyai kelompok, yaitu Kayu Manis terbentuk sejak tahun 2022 yang saat ini diketuai oleh Moh. Rifki.
Menurut Rifki, budidaya lebah madu sangat berpotensi besar untuk meningkatkan pendapatan desa.
Tahun 2023 Kelompok Kayu Manis akan mendapatkan subsidi anggaran dari Desa sekitar 10 juta untuk dikelola.
“Jadi terkait budidaya lebah madu, Insya Allah kedepannya ini kitakan ada bantuan dari desa, berupa uang tunai sekitar 10 juta. Jadi, Insya Allah budidaya lebah madu ini akan tetap kami jalankan,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya.
Kata Rifki, Desa Jono Kalora merupakan salah satu desa binaan Dinas Kehutanan Provinsi untuk membudidayakan lebah madu, karena Desa Jono Kalora masih banyak pepohonan, tanaman-tanaman yang menjadi sumber makanan untuk lebah.
“Terkenal dengan potensi lebah madunya, karena yang ada binaan dari kehutanan itu ada dua, satu di Dolago, satu di Jono Kalora,” kata Rifki.
“Karena disini juga suasananya ini masih hutan, masih banyak pepohonan, tanaman, jadi potensi lebah sarana (nama lebahnya) itu sangat banyak sekali disini,” tambahnya.
Lanjut Rifki, masa panen lebah tidak bisa ditentukan karena tergantung iklim, kalau pada saat musim bunga panennya akan cepat.
“Jadi kalau untuk panennya dia tergantung dari iklim atau musim. Kalau dia musim bunga, itu panennya cepat. Jadi,kalau masa panennya itu dia tergantung dari iklim tidak bisa kita tentukan,” ungkapnya.
Madu dari hasil budidaya lebah tersebut di Bandrol 120 Ribu perbotolnya. “Kalau harga pemasaran sampai saat ini kami hargakan 120.000 per botol,” sambungnya.
Menurut Rifki dari banyaknya jumlah kas yang dibuat untuk menjadi tempat lebah bersarang, tidak semuanya berisi.
“Kalau kemarin itu kami sempat panen kurang lebih dari 50 kas itu kami bisa dapat 20 botol untuk satu kali panen,” tutupnya. (Foldi)
Komentar