oleh

Anggota Densus 88 Diduga Aniaya Presma Untad

Celebesta.com – PALU, Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako (Presma Untad) mendapat penganiayaan dan pengeroyokan diduga dilakukan oleh oknum anggota Detasemen Khusus (Densus) 88.

Kronologi dugaan penganiayaan, yang tersebar di media sosial, yang sudah mendapat persetujuan korban, Wiranto untuk dikutip menuturkan kejadian berawal pada tanggal 1 Januari 2022 sekitar pukul 16:30 WITA. Saat itu, Wiranto sedang dalam perjalanan pulang ke rumah bersama kakaknya dengan mengendarai kendaraan roda empat. Saat di perjalanan tepatnya di depan Rumah Sakit Untad, mereka berpapasan dengan enam orang yang sedang mengendarai tiga unit sepeda motor yang berjalan zigzag.

Menurut Wiranto, mereka terlihat seperti melakukan pengejekan menggunakan gerakan tubuh dan tertawa mengarah kepadanya, sehingga ia berinisiatif mempertanyakan apa maksud mereka.

“Saya bertanya kepada mereka apa maksudnya ketawa begitu terus? (tanya Wiranto kepada salah satu dari mereka) setelah mendengar saya berbicara seperti itu kemudian mereka pindah di sebelah kanan depan pintu mobil kami dan berkata kau keberatan? (tanya mereka ke Wiranto),” ungkap Presma Untad ini.

Wiranto membeberkan, mereka juga melakukan intimidasi dengan berteriak menyuruh dirinya berhenti, akan tetapi ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah. Pada saat di perjalanan pulang ia terus diikuti dari belakang dan terus berteriak menyuruhnya untuk berhenti.

Setelah itu, sesampainya di depan rumah milik tantenya tepat pukul 17:35 WITA, ia pun turun dari mobil dan cekcok dengan oknum yang diduga Densus 88, akan tetapi dilerai oleh kakanya dengan mengatakan jangan ada kontak fisik.

“Sayapun memilih untuk mundur menjauh kebelakang. Tak lama dari situ salah seorang dari mereka mengeluarkan kata-kata menyinggung kepada saya. “ Kamu keberatan? Kalo keberatan maumu apa? Kalau berani satu lawan satu” mendengar itu sayapun maju kedepan dengan maksud mau mengklarifikasi perkataan mereka. Tiba-tiba salah satu dari mereka mengarahkan tangannya yang menunjukkan penyerangan kepada saya, sontak saya langsung menghindar dan melakukan pembelaan diri dengan menangkis seranganya,” beber Wiranto.

Kemudian, Wiranto menjelaskan, teman mereka pun juga ikut memukuli dirinya yang menyebabkan seluruh bagian kepalanya terasa sakit, memar dibagian wajah kiri, sakit bagian bahu kiri dan kanan yang membuat ia kesulitan saat berbaring.

“Setelah selesai melakukan pengeroyokan, mereka tiba-tiba mau pergi tetapi ditahan oleh warga setempat untuk dimintai pertanggungjawaban mereka,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi hal itu dibenarkan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Tadulako, Moh. Wiranto Basatu, ia membenarkan kejadian tersebut, dan sudah melakukan pelaporan ke Polda Sulawesi Tengah dan laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: STPL/01/1/2022/YANDUAN.

“Sekitar jam 19:00 kemarin dengan kondisi tubuh yang masih sakit, kepala terasa pusing dan dada terasa sesak kami melakukan pelaporan di Polda Sulteng. Setibanya kami di Polda, diketahui bahwa yang melakukan pengeroyokan adalah anggota Detasemen Khusus (Densus) 88,” pungkasnya.

Humas Polda Sulteng saat dikonfirmasi, Minggu malam (2/1/2022), hingga berita ini terbit belum ada jawaban, sehingga perlu dilakukan konfirmasi lebih lanjut. (JUM)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan