Celebesta.com – PALU, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus berupaya untuk mensosialisasikan bahaya Narkoba di berbagai lapisan masyarakat
Sosialisasi tersebut di mulai dari lapisan pemerintah, swasta, kelompok organisasi masyarakat, instansi pendidikan dan perguruan tinggi serta kelompok masyarakat lainnya sejak Januari 2021 hingga Desember 2021.
Hal tersebut di sampaikan Kepala BNNP H. Monang Situmorang, SH.,MSI saat Press Release akhir tahun 2021 di kantor BNNP Sulteng Selasa (21/12)
BNN Provinsi Sulawesi Tengah setelah melakukan desiminasi informasi hingga pada 2.042.689 orang yang tersebar melalui tatap muka langsung dan daring serta media cetak dan elektronik termasuk media sosial
Program pencegahan BNN di Sulawesi Tengah di tahun 2021 yang menjadi prioritas nasional adalah pelatihan soft skill bagi siswa SMA sederajat dan pertahanan keluarga anti narkoba yang bertujuan membentuk imunitas mahasiswa dan guru serta lingkup keluarga dalam pencegahan Narkoba. Program ini dilaksanakan di desa Tinggede Kabupaten Sigi.
Pelatihan softskill bagi SMA sederajat sebanyak 25 kali dan untuk di kalangan guru 25 kali dan dan 18 kali di kalangan siswa SMA Negeri 12 Sigi.
“Kenapa kami lakukan di Sigi karena Sigi salah satu tidak memiliki BNNK nya hingga kami dari provinsi turun ke Kabupaten Sigi untuk memberikan pelatihan-pelatihan atau pencegahan dan pemberdayaan masyarakat ke kabupaten yang belum ada BNN Kabupaten kotanya,” ujarnya.
Selain pencegahan, lanjutnya, BNN Sulawesi Tengah terus mengajak lapisan masyarakat untuk berperan aktif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba melalui pelatihan pengembangan kapasitas agar mampu menjadi penggiat penggiat yang aktif di lingkungan.
“Jadi kami BNN Provinsi Sulawesi Tengah, kami membantu baik itu penggiat maupun relawan dengan terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat sebagai penggiat ataupun relawan, mereka ini yang nantinya menjadi perpanjang tangan dari BNN,” ungkapnya.
Ia menambahkan tahun 2021 instansi pemerintah yang mendapatkan pengembangan kapasitas adalah instansi yang berada di wilayah ibukota provinsi dan wilayah Kabupaten Sigi terdapat 20 Puskesmas yang mendapatkan kapasitas untuk dapat menjalankan program pencegahan di lingkungan kerjanya.
“kita mendidik tenaga tenaga medis untuk bisa mereka miliki kemampuan dalam rangka rehabilitasi dilihat di wilayah kerjanya,” ujarnya.
Kepala BNN Sulteng menjelaskan instansi pendidikan yang mendapat pengembangan kapasitas untuk menjadi penggiat Narkoba adalah 5 lembaga dari 4 perguruan tinggi dengan total penggiat adalah 30 orang.
Kelompok masyarakat yang mendapatkan kapasitas adalah desa Tinggede dan Kelurahan Tatura Utara dengan jumlah 25 orang BNN Sulawesi Tengah juga melakukan upaya bimbingan teknis kepada instansi swasta badan usaha yang berjumlah 25 mereka merupakan anggota dari Kadin kota provinsi serta UMKM program pemberlayanan alternatif juga di lakukan pada wilayah rawan penyalahgunaan narkoba pada tahun 2021.
Sementara wilayah mendapatkan intervensi adalah Desa Bantaya, Kabupaten Parigi Moutong karena Desa ini adalah termasuk desa yang rawan ataupun daerah rawan narkoba.
“Salah satu kegiatan yang kita berikan pelatihan soft skill bagi para pecandu di sana kita memberikan pendidikan keterampilan agar mereka bisa meninggalkan kegiatan-kegiatan tentang penyalahgunaan Narkoba program pemberdayaan menyasar pada 30 orang di wilayah tersebut dengan diberikannya dua kali pelatihan life skill yaitu pembuatan boks dari penjaringan serta pembuatan makanan ringan nah ini kita bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja di Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka upaya penyelamatan para penyalahguna dari jeratan Narkoba,” pungkasnya. (Foldi/Und)
Komentar