Celebesta.com – MANOKWARI, Tim Investigasi Restorasi Gambut, gelar diseminasi hasil temuan pemantauan dan investigasi gambut pada area perusahaan yang telah dilakukan sejak bulan Agustus 2020 sampai Februari 2021.
Tim Investigasi Restorasi Gambut yang tergabung dalam Tim Pantau Gambut Papua terdiri dari Perkumpulan Panah Papua, Perkumpulan Nayak Sobat OASE, Papuana Konservasi dan Universitas Papua.
Kegiatan ini dilakukan secara online dan offline yang diikuti oleh organisasi masyarakat sipil, baik di Papua maupun Papua Barat dan Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat serta akademisi, Jumat (16/4/2021).
Pemantauan dan investigasi yang dilakukan oleh tim berada pada area PT Putera Manunggal Perkasa (PT PMP) di Papua Barat yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan telah berkomitmen untuk menjalankan prinsip No Deforestation, No Peatland, and No Exploitation (NDPE) dan tidak lagi membuka lahan gambut, membakar dan mengeringkan gambut untuk pengembangan perkebunannya.
Pematauan dan investigasi yang kedua berada pada area PT Nabire Baru di Provinsi Papua yang juga bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan berkomitmen perlindungan gambut melalui pendekatan High Conservation Value (HCV).
Berdasarkan hasil pemantauan dan investigasi yang dilakukan pada area PT PMP terdapat dua jenis tanah yakni tanah gambut dan tanah mineral. Tinggi muka air tanah berkisar dari 0,5 cm hingga 0,65 cm dan masuk dalam kategori gambut rusak.
Pemantauan juga dilakukan pada tempat penting masyarakat hukum adat yang berada pada area perusahaan. Dimana setelah melakukan investigasi, terdapat adanya wilayah HCV (Dusun sagu) yang dikonversi menjadi Sawit.
Hasil pemantauan dan investigasi pada area PT Nabire Baru, terdapat dua tipe gambut yakni gambut dalam dan gambut dangkal. Gambut terdalam dijumpai pada titik sampling empat dengan kedalaman mencapai empat meter.
Untuk tinggi muka air tanah pada area perusahaan berkisar antara 0,43 cm hingga lebih dari satu meter. Pemantauan juga dilakukan pada tempat penting masyarakat hukum adat yang berada pada area perusahaan, dimana terdapat penanaman kelapa sawit di Dusun Ayoare dan Ubai yang dianggap penting bagi masyarakat adat setempat.
Berdasarkan hasil pemantauan dan invetigasi yang telah dilakukan, Tim Pantau Gambut merekomendasikan beberapa poin.
Pertama, diperlukan restorasi ekosistem gambut di areal konsesi PT Nabire Baru dan PT PMP untuk mencegah gambut menjadi kering dan rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan di atas ekosistem gambut. Restorasi tersebut dapat dilakukan oleh kedua perusahaan secara partisipatif sesuai aturan yang berlaku.
Kedua, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Papua dan Papua Barat diharapkan dapat memberikan rekomendasi terhadap kepada kedua perusahaan untuk melakukan aktivitas pemulihan gambut yang telah rusak.
Ketiga, lembaga sertifikasi HCV untuk melakukan audit khusus kepada pemegang sertifikat terhadap implementasi komitmen HCV yang saat ini telah ditetapkan.
Menanggapi temuan itu, Heriman Kabid Perkebunan Provinsi Papua Barat menyambut baik hasil temuan-temuan tim di lapangan. Menurutnya, tim evaluasi perijinan juga mendapatkan hal yang sama sebelum kegiatan ini digelar.
“Bahkan tim juga sudah menyurati perusahaan tersebut. Hasil temuan dari tim invetigasi CSO ini diharapkan dapat dishare untuk menjadi bahan bagi pemerintah dalam melakukan pengawasan kepada perusahaan-perusahaan lainnya,” harap Kabid Perkebunan Papua Barat.
Senada dengan itu, Yaconias Maitindom dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, menyambut baik hasil penelitian gambut di area perusahaan. Menurutnya hasil penelitian ini kalau bisa dishare agar bisa menjadi bahan untuk kami lakukan pengawasan.
“Kedepan penelitian ini dapat juga dilakukan di area-area diluar perusahaan dan kalau bisa memberi masukan atau saran konkrit terkait bagaimana sebaiknya restorasi gambut ini dilakukan di Papua,” tegas Yaconias Maitindom.
Sementara itu, DPR Papua Barat yang diwakili oleh Mudasir Bogra, pada kesempatan yang sama mengapresiasi langkah kawan-kawan CSO untuk melakukan penelitian diarea perusahaan. Menurutnya ini sangat baik untuk menjadi catatan dan akan kami diskusikan diinternal di DPR.
“Oleh karena itu kami membutuhkan masukan-masukan dari LSM-LSM seperti yang dilakukan pantau gambut saat ini,” ungkap Bogra.
Reporter: Fourly Latul
Editor: Malik A
Komentar