oleh

Menunggu Regulasi, Untad akan Laksanakan Wisuda Offline di Bulan Juni

Celebesta.com – PALU, Universitas Tadulako (Untad) masih menunggu regulasi dari kementrian untuk melaksanakan wisuda di bulan Juni mendatang.

Kepala BAKP, Munari, ST., SH., MM, mengatakan Untad masih menunggu regulasi dari Kementrian untuk pelaksanaan Wisuda karena saat ini masih pandemik. Untad tidak berani mengambil keputusan yang bertentangan dengan regulasi dari Pemerintah

“Kan kita ini di bawahnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) jadi intinya bahwa sebenarnya kita seperti pertemuan tatap muka perkuliahan ini maunya kita diadakan tapi kan adanya regulasi diberikan oleh pemerintah bahwa kita tidak boleh melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang sehingga baik tatap muka perkuliahan, maupun wisuda ini kami belum berani,” ungkap Munari saat ditemui Celebesta.com di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021).

Munari mengatakan, sudah 4 minggu lebih Mahasiswa yang mendaftar Wisuda itu, mulai dari periode 101, 102, 103 berjumlah 4800 Mahasiswa dan itu sudah terdaftar sebagai Wisudawan dan Ijazanya sudah ada.

“Kalau kita mau hitung itu ada 49% yang sudah mengambil ijazah, kalau wisuda ini kan cuman resepsinya saja, jadi kalau ijazah tidak ada masalah karena ijasa itukan bisa keluar kalau dia sudah mendaftar jadi wisudawan, jadi yang membutuhkan ijazah kita akan berikan ijazahnya,” ujarnya.

Lanjut Munari, ia menjelaskan nomor ijazah sekarang memakai nomor Nasional jadi Mahasiswa yang tidak valid  tidak bisa muncul nomor ijazha sekarang, karena sekarang penomoran ijazah itu langsung dari pusat bukan seperti dulu nomornya dibuat disini dan bisa di ganti, tapi sekarang tidak bisa karena itu sudah elektronik.

“Kenapa kadang ijazahnya keluar lama karena yang bersangkutan begitu dia setor berkas dia tidak muncul lagi, sehingga kadang-kadang mahasiswa bertanya kenapa dia punya lama. Ternyata datanya belum valid, biasanya itu ada kekurangan nama orang tua di sistem, ada tanggal lahirnya belum ada, itu di anggap datanya tidak lengkap sehingga ada mahasiswa mengeluh ijazahnya lama sekali,” jelasnya.

Kemudian ia mengatakan, seharusnya rencana wisuda itu satu tahun 6 kali tetapi yang telah terlaksana itu baru 5 kali satu tahun, sedangkan tahun ini baru satu kali, itupun online.

“Sebenarnya kita ada ketetapan bulan Juni kalau untuk wisuda gelombang tatap muka ini, tapi sambil menunggu regulasi dan menurunya tingkat penyebaran pandemi jadi kalau sudah tingkat penyebaran pandemi sudah menurun baru kita akan laksanakan, nanti satu kali wisuda langsung 3 periode,” katanya.

Jadi kalau dilaksanakan 3 periode itu 4800 mahasiswa, rencananya akan di bagi satu minggu 6 hari full wisudanya jadi sistem tetap protokol kesehatan, modelnya pagi sore sampai 6 hari berturut-turut.

“Kemarin kita sudah lihat kalender, bulan Mei masih banyak tanggal merahnya, tentu banyak yang terputus Insya Allah kalau sudah disetujui rencananya tanggal 7-12 Juni akan kita laksanakan Wisuda,” ujarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan kalau sudah ada kebijakan dari pimpinan dan 3 Menteri ini nanti langsung diumumkan, bagi mahaiswa yang mau mengikuti wisuda ofline silahkan mendaftar, karena ada beberapa juga tidak mau lagi ikut karena ijazahnya sudah diambil.

“Yang jelasnya kendalanya kemarin tidak mau menginformasikan karena takut kita sudah lepas informasinya tidak jadi lagi. Apabila yang bersangkutan perlu ijazah silahkan saja karena kalau untuk wisuda offline kita terus terang masih belum berani menginformasikan,” tutupnya.

Reporter: Jumriani

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan