oleh

Atasi Radikalisme di Poso, Ini Program Danrem 132 Tadulako

Celebesta.com — PALU, Menindaklanjuti perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk menyiapkan program mengatasi radikalisme di Indonesia, Komandan Korem yang berada di bawah Kodam XIII Merdeka ini memaparkan tiga program strategis dari Korem 132 Tadulako.

Komandan Korem 132/ Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf beserta jajaran yang berada di bawahnya menyiapkan program-program strategis dalam mengatasi potensi radikalisme, terutama di wilayah Poso.

Ia menjelaskan program yang di usung. Pertama, Banua Sintuwu Maroso (Rumah Persatuan) yang bekerjasama dengan Universitas  Sintuwu Marosso Poso. Program ini nantinya akan memberikan anak-anak di Poso edukasi tentang wawasan kebangsaan, nilai-nilai luhur bangsa, dan mengajarkan bahwa perbedaan itu bukan permasalahan tetapi merupakan modal untuk persatuan dan kesatuan anak bangsa.

“Sesuai arahan Bapak KASAD, kami menyiapkan beberapa program deradikalisasi di Poso. Seperti Program Program Banua Sintuwu Maroso atau Rumah Persatuan ini untuk menunjukan kepada anak-anak di Poso, bahwa perbedaan itu adalah hal yang lumrah. Dan perbedaan itu bukan berarti permusuhan, namun dipandang sebagai kekayaan dalam persaudaraan dan persatuan,” jelas Brigjen Farid Makruf dalam keterangan tertulis yang di terima media Celebesta.com (7/12)

Selanjutnya program yang kedua yaitu sinkronisasi DAI-TNI-POLRI, yang menugaskan prajurit TNI-POLRI yang memiliki kemampuan dalam memberikan ceramah agama, untuk membantu  memberikan ceramah agama sekaligus mensosialisasikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat di Poso, dalam rangka memerangi radikalisme.

“program DAI-TNI-POLRI ini alhamdulillah mendapatkan respon bagus dari masyarakat Poso. Kemarin kebetulan ada 7 prajurit yang merupakan lulusan pesantren dan punya kemampuan untuk memberikan ceramah agama. Alhamdulillah sekarang mereka mulai banyak diminta memberikan ceramah di mesjid-mesjid yang ada di Poso, sambil terus memberikan pemahaman akan wawasan kebangsaan kepada masyarakat,” ujar Komandan Korem 132/Tadulako.

Sementara untuk Program yang ketiga yaitu Pesantren Gratis, Brigjen TNI Farid Makruf mengakui saat ini masih dalam tahap perencanaan.

Ia berharap, dengan adanya pesantren gratis ini, anak-anak dan generasi muda di Poso bisa mengenal agama Islam secara lebih menyeluruh, dan mengerti akan keindahan Islam itu sendiri dalam memandang perbedaan.

“Untuk program pesantren gratis, saat ini memang masih dalam tahap perencanaan. Mudah-mudahan dengan kerjasama banyak pihak bisa bisa direalisasikan sesegeranya,” harap Danrem yang sudah 16 bulan memimpin Korem 132 Tadulako ini. (JUM/UND)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan