oleh

Hari Kebangkitan Nasional dan Urgensi Integrasi Nasional

Oleh : Citra Racindy, S.Pd

Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.-Mohammad Hatta

Hari ini, tepat pada tanggal 20 Mei 2024 negara Indonesia memperingati hari Kebangkitan nasional. Berdasarkan pedoman penyelanggaraan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun 2024 mengangkat tema “ Bangkit Untuk Indonesia Emas” Pemilihan tema ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia emas. Kebangkitan Nasinonal ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu, berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Soempah Pemoeda (28 Oktober 1928).

Penerarapan politik etis oleh pihak Belanda dengan mengizinkan untuk mendirikan organisasi bagi rakyat Indonesia merupakan suatu kesempatan yang sangat besar dan tentu tidak disia-siakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dijadikan semangat untuk bergerak dan bangkit dari keterpurukan dan penindasan yang di alami. Mengutip dari Husaini (2020), organisasi-organisasi yang berperan dalam masa kebangkitan nasional yaitu: Jaimatul Khair, Al-Isyad, Budi Utomo, Taman Siswa, Serikat Dagang Islam, Serikat Islam, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan lainnya.

Banyaknya organisasi yang tumbuh pada saat itu, namun beberapa pendapat mengatakan bahwa organisasi Boedi Oetomo yang bersifat nasional tanpa identitas ras, budaya, agama dan lainnya. Yang memiliki tujuan bersatu melawan penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia. Sehingga pemerintah menetapkan tanggal lahirnya organisasi Boedi Oetomo sebagai peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Walau keputusan pemerintah pada akhirnya mendapat tanggapan kontroversial di kalangan masyarakat. Namun tulisan ini tidak sepenuhnya menjelaskan sejarah pasti penetapan harkitnas. Melainkan mengaitkan Harkitnas dengan pentingnya konsep integrasi nasional untuk kemajuan bangsa.

Hari kebangkitan nasional merupakan momentumkan awal semangat persatuan, kesatuan, nasionalisme dan kesadaran bangsa Indonesia untuk bangkit memperjuangkan Kemerdekaan NKRI. Perjuangan yang awalnya bersifat kedaerahan menjadi kesadaran nasional yang menyatukan seluruh kekuatan untuk meraih kemerdekaan. Semangat tersebut dikenal dengan istilah integrasi nasional.

Saya sebagai seorang guru pendidikan pancasila yang dalam hal ini memberikan materi mengenai konsep integrasi nasional selalu mengajak para siswa/i untuk kembali mengingat pergerakan Boedi Oetomo yang mengedapankan persatuan untuk menjadi kuat melawan para penjajah. Analoginya seperti sapu lidi yang hanya ada satu lidi maka akan sulit untuk menyapu sampah yang terlihat, sementara ketika beberapa lidi disatukan dan diikat dengan tujuan yang sama, maka ikatan lidi tersebut memudahkan untuk menyapu sampah yang terlihat. Hal ini terlihat jelas bahwa, dalam merebut kemerdekaan Indonesia harus didasari konsep persatuan, maka untuk mempertahankannya juga harus dengan konsep persatuan (integrasi nasional).

Integrasi nasional pada masa pra kemerdekaan Indonesia telah berjalan dengan baik sehingga bangsa Indoneia berada di titik kemerdekaan. Selanjutnya integrasi nasional juga begitu penting untuk keberlangsungan dan kemajuan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan. Adapun cara yang bisa kita terapkan adalah dengan menghargai serta mengakui perbedaan yang ada, dan menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama. Melihat Indonesia yang dikategorikan negara multikultularisme (sangat beragam) menjadi hal yang rentan untuk di provokasi isu agama, kepentingan politik, rasa, budaya dan lainnya. Yang jika tidak kita jaga keharmonisannya maka akan menjadi pemicu utama terjadinya konflik di internal negara.

Pentingnya integrasi nasional juga telah tertuang dalam dasar negara Indonesia yaitu sila ke-3 Pancasila. Harusnya dasar negara sudah harus menjadi pandangan hidup bangsa yang harus di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita sebagai warga negara harus memiliki wawasan nusantara untuk menciptakan integrasi nasional dengan tujuan mewujudkan nasionalisme agar tercipta negara yang harmonis dan damai. Dengan menumbuhkan rasa nasionalisme pada setiap warga negara maka Indonesia bisa menjadi negara yang kuat dan menjadi Indonesia emas.  Tentu ini bukanlah hal yang mudah, akan tetapi bisa kita kerjakan secara bersama demi keutuhan negara.

Konflik-konflik social yang marak terjadi merupakan factor penghambat integrasi nasional serta menandakan kegagalan makna dari hari kebangkitan nasional itu sendiri yang sudah bertahun-tahun kita peringatin. Kuncinya adalah kita harus menyadari bahwa negara Indonesia kaya akan keberagaman, Indonesia adalah negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia adalah negara yang toleran dan Indonesia adalah negara yang sangat menjunjung tinggi jiwa nasionalisme. Sehingga rasa kepemilikan terhadap negara mampu menjaga ancaman-ancaman yang memungkinkan menjadi factor disintegrasi nasional. Menjaga persatuan bukanlah tugas kamu, aku dan dia. Melainkan tugas kita bersama demi keutuhan negara Indonesia.

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan