oleh

Mengenal Ratu, Pelukis Kaca Termuda di Indonesia

Celebesta.com – JAKARTA, Lukis kaca tentu menjadi hal asing bagi sebagian orang, pasalnya seni ini menggunakan kaca sebagai media untuk melukis. Tetapi berbeda dengan Ratu Adina Bachtiar (26), perempuan Kelahiran Bandung, 18 Desember 1994. Sejak usia tiga tahun gemar menggambar dan ketika dewasa Ratu mengembangkan bakatnya itu melalui lukis kaca.

“Sejak usia tiga tahun suka menggambar dan Tahun 2013 pernah belajar di Gegesik, Cirebon untuk pertama kali melukis kaca dengan bahendi ta ong, ia adalah seniman terkenal di Gegesik,” ungkap Ratu Saat diwawancara Celebesta.com via Meet.Google.com, Senin (6/9/2021).

“Kemudian aku pernah menjadi Model dan penari, tetapi satu waktu saya pernah mengalami kecelakaan di rumah dan akibatnya patah tulang. Tahun 2017 kemudian istrahat selama 6 bulan disitulah aku memutar otak apa yang bisa dilakukan tanpa menggunakan kaki, baiklah menekuni lukis kaca,” sambungnya.

Menurut Ratu Sapaan akrabnya bahwa lukis kaca baru saja ia tekuni sejak tiga tahun terakhir setelah dirinya belajar selama satu tahun di salah satu komunitas pelukis kaca.

“Aku pernah mengajar anak pesantren melukis, walaupun sejak kecil aku suka menggambar tetapi benar-benar fokus melukis sejak 2018 dan sejak itulah menyadari ternyata aku memiliki bakat di lukis kaca” terang dia.

Alumni SMA 37 Jakarta itu juga memiliki harapan agar lukis kaca masuk dalam kurikulum sekolah formal karena hal itu merupakan bagian dari warisan budaya.

“Aku pengen lukis kaca masuk ke kurikulum pendidikan karena sejauh ini anak-anak muda tidak banyak mengetahui tentang hal ini,” sambung dia.

Kata dia, bahwa lukis kaca mengajarkan kesabaran.  Ratu juga ingin Indonesia dikenal dengan lukis kaca.

“Rata-rata Pelukis Kaca di Indonesia usianya diatas 30 tahun dengan memasukkan dalam pendidikan formal bisa memperkenalkan lukis kaca sejak dini dan bisa melahirkan generasi pelukis kaca,” jelas dia.

Ratu pernah kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila Angkatan Tahun  2013  tetapi dirinya tidak melanjutkan studinya di jurusan itu karena berdebat dengan salah seorang dosennya dalam satu diskusi di ruang kelas kemudian di tahun 2014 ia pindah ke Fakultas Hukum di kampus yang sama tetapi juga kandas di tengah jalan.

Akhirya Ratu pindah ke Bandung yang merupakan Kota Kelahirannya, disana ia kembali mengadu nasib di dunia akademik. Tahun 2018 kuliah di Jurusan Managemen, Institute Teknologi Harapan Bangsa, tetapi hanya bertahan selama delapan bulan.

Walaupun gagal, dia tidak berhenti, justru diirinya mengasah kemampuannya di bidang lukis kaca dan ternyata karya miliknya banyak diminati oleh masyarakat luas dan saat ini Ratu merupakan  pelukis kaca termuda di Indonesia karena usianya  masih 26 tahun.

“Aku pengen bikin sekolah lukis kaca di Indonesia. Orang-orang bisa lukis kaca disitu, bisa membuat ekosistem ekonomi yang baik,” kata Ratu.

Semenetra itu, bakat melukisnya diturunkan dari kakeknya karena diketahui ayahnya (Ray Bachtiar) adalah salah seorang fotografer di Indonesia.

“Aku mau buat kurikulum dulu kemudian dirikan sekolah karena di perguruan tinggi juga gak ada jurusan itu. Aku ingin menyampaikan ke masyarakat luas bahwa nenek moyang kita itu pintar jangan sampai jati diri kita digantikan oleh orang lain,” ungkap dia.

Menurut dia, anak muda saat ini lebih suka artis korea dibandingkan budaya kita sendiri. Lebih lanjut, Ratu mengatakan kalau budaya kuat, kita bisa memperkenalkan ke luar negeri.

“Kita harus menguatkan budaya, seperti lukis kaca karena hal ini bisa meningkat ekonomi dan pariwisata. aku punya ekspektasi seperti itu sekaligus menjadi renungan. Kita harus bersikeras dengan idealisme, selain lukis kaca aku juga bisa lukis diatas baju dan lukis digital,” pungkas dia. (AS)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan