oleh

Nyawa Anak Melayang Akibat Pertengkaran Kedua Orang Tuanya

Celebesta.com – SIGI, Nasib tragis dialami balita (DT). Akibat pertengkaran kedua orang tuanya, nyawa balita yang tinggal di Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, melayang.

Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama melalui Kasubag Humas, Iptu Ferri Triyanto mengatakan, peristiwa itu berawal saat kedua orangtua DT, yaitu AA (29) dan NIF (30) bertengakar di rumah mereka di BTN Palupi Permai Blok HH, Desa Tinggede, Kecamatan Marawola, pada Jumat, 16 April 2021 sekitar pukul 14.00 Wita.

“Iya benar, telah terjadi kasus perselisihan antara Suami Istri, di BTN Palupi Permai Blok HH, Desa Tinggede, yang berujung anak mereka Balita “DT” meninggal dunia,” sebutnya, Sabtu (17/4/2021).

Iptu Ferri menjelaskan, kronologis kejadian bermula saat balita dan kedua orang tuanya sedang berbaring di ruang keluarga. Kemudian AA yang merupakan ayah balita mengukapkan kepada istrinya bahwa ia mendapat pekerjaan dengan posisi sebagai kepala cabang di salah satu perusahaan di Makassar.

“Tenang mi ki, kita sudah jadi miliarder. Saya sudah dapat posisi kepala cabang di Makassar, sudah dapat transferan juga 31 juta dari bos,” ujar Iptu Ferri meniru pengakuan AA dengan bahasa daerah.

Lanjut Iptu Ferri, mendengar hal tersebut sang istri (NIF) lalu mengambil HP AA kemudian mengecek saldo direkening mereka, namun mendapati jumlah sisa saldo yang ada direkening hanya berjumlah Rp. 31.000 (tiga puluh saru ribu rupiah) dan tidak ada bukti transferan yang masuk.

“Sehingga untuk menyadarkan suami, NIF meminta AA untuk mengucap kalimat syahadat,” ujar Iptu Ferri.

“Mendengar teguran itulah AA menjadi emosi dan menyebabkan perselisihan mulut yang berujung pada suami merebut anak dari pelukan NIF,” tambahnya.

Setelah itu, AA bersama balitanya masuk kekamar mandi dan mengunci diri di dalam kamar mandi. Melihat situasi yang kurang baik bagi anaknya, NIF berlari keluar rumah untuk meminta pertolongan kepada tetangga.

Setelah beberapa lama dibujuk akhirnya AA keluar dengan menggendong erat anaknya karena takut anak tersebut diambil oleh keluarga istrinya.

“Kemudian setelah diberi pemahaman secara perlahan, akhirnya AA menyerahkan anaknya namun sudah dalam keadaan tidak sadar dan dari mulut balita mengeluarkan darah segar. Sehingga oleh keluarga, balita segera dibawah kerumah sakit Sis Aljufri, namun naas nyawa korban tak terselamatkan,” jelasnya. (Jum)

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan