oleh

Longsor di PT Perdana Matra Bumi berasal dari Kuala Kering?

Celebesta.com – DONGGALA, Hujan deras yang melanda, Dusun Pangga, Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Senin (8/2/2021) mengakibatkan tanah longsor di area Tambang Galian C milik PT. Perdana Matra Bumi itu menyebabkan Jalan Trans Sulawesi, ruas  Palu-Donggala tertutup.

Kepala Teknik Tambang (KTT) PT. Perdana Matra Bumi, Irwan saat ditemui sejumlah awak media mengatakan longsor bukan dari material yang dikelola oleh perusahaan tempatnya bekerja.

“Sebelum longsor terjadi materialnya yang dari atas itu bercampur dengan air sehingga sampai ke bawah sini. Jadi bukan dari material yang kami diolah,” jelasnya.

Irwan menuturkan bahwa material longsor berasal dari kuala kering yang berada disekitar area tambang galian C.

“Memang sebelumnya daerah ini kuala kering, jadi sebelum perusahaan ini ada sering terjadi sedimentasi,” bebernya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan perusahaan itu beroperasi sejak Februari 2020 hingga saat ini. Menurutnya kejadian seperti ini baru terjadi. “Setahun kami beroperasi belum ada terjadi, baru kali ini,” katanya.

“Dari perusahaan sudah melakukan langkah-langkah preventif sebelumnya, cuma memang karena air banyak dan melebihi  kapasitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi kejadian itu. Menurut Muhammad Saleh, Inspektur Tambang pihaknya akan melakukan investigasi.

“Selama 4 (empat) hari melakukan investigasi dan mencari penyebab apa yang menjadi penyebab longsor,” kata Muhammad Saleh, Inspektur Tambang yang didampingi Febian rekan kerjanya.

Oleh sebab itu, ungkap Saleh, selama melakukan investigasi perusahaan tidak bisa melakukan produksi.

“Kegiatan yang bisa dilakukan perusahaan hanya memperbaiki dan membuka akses agar jalan Trans Sulawesi kembali seperti biasanya,” katanya

Memang ini (Palu-Donggala) sangat rawan, oleh sebab itu kami secara berkala melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap wilayah-wilayah teluk palu ini.

“Menjadi kendala bahwa musim hujan ini banyak teman-teman (Perusahaan) tetap melakukan produksi, mungkin tidak melihat daya dukung ketika terjadi hujan,” ujarnya.

Saleh juga menambahkan bahwa setiap Minggu ada yang piket untuk mengawasi kerja-kerja perusahaan.

“Kami ada piket, setiap seminggu ada dua orang yang piket. Jadi ketika ada kejadian apakah itu kecelakaan kerja, piket itulah yang akan melakukan investigasi,” tutupnya.

Penulis: TIM

Editor: Arman Seli

Share

Komentar

Tinggalkan Balasan